Perempuan Tanpa Identitas.

by 02.42 0 comments
"Seorang Perempuan tanpa identitas ditemukan telah meregang nyawa di dalam kost-kost'annya.
Diduga Karena Overdosis Indomie."

Mungkin itu yang kalian pikirkan ketika membaca Judul Thread ini.
Gak salah kok, memang judulnya bikin ambigu.
Tapi kali ini gua gak bakal bahas tentang mayat perempuan.
kali ini gua bener bener pengen cerita tentang seseorang perempuan yang tidak gua ketahui identitasnya. Thread ini ter-inspirasi setelah gua baca buku bang dika yang baru, yaitu Koala Kumal.



Oke, kali ini gua bakal cerita dari awal.
Entah waktu itu jam berapa, sepertinya sekitar jam 7an. setelah sholat isya, dan Kondisi Sehabis hujan jadi tau sendiri kan betapa sepinya jalanan saat itu?
dan waktu itu kalo gak salah malem minggu. Seperti biasa, biasanya orang tua gua Sering Pergi kerumah kerabat kalo malem minggu. dan tau apa yang terjadi? GUA SENDIRIAN DIRUMAH.
Gak Apa apa sih gua ditinggal sendirian, selama masih ada Internet dan Laptop dirumah.
Malam itu, gua bermain laptop meng-akses beberapa sosial media dan juga meng-otak atik photoshop dan gua juga sambil jagain dagangan gua (Keluarga gua dagang susu kedele, harganya 1000an. Enak loh! *promosi*)
Dan sesaat gua sedang menikmati menjelajah internet sambil mendengarkan lagu yang diputar dari Winamp yang di colokkan ke Sound System. Tiba-tiba dikeheningan malam itu, terdengar suara sayup sayup indah yang masuk dari telinga kanan gua.

"Belii... Beliii...."
oh suara itu, begitu membuat bahagia. karena lumayan ada yang beli. hehe.
lalu, gua jawab lah Suara itu, "yaaa... Berapa dan rasa apa???". gua gak pernah nanya "Beli apa??"
Karena yang gua jual cuma 1 jenis produk. gua gak jual pempers. Clear.

Lalu dengan sigap gua beranjak keluar agar dia yakin kalo ada orang yang menjawab, tapi ternyata malah dia gak yakin kalo gua itu orang. oke. itu boongan tapi gua keluar beneran.
Ketika gua keluar dari pintu, Mata gua langsung AUTO FOKUS melihat wajahnya.
Wajah itu, ya wajah putih-mulus, pipi tembem, begitu cantik, begitu anggun.

ya gua terpana pada pandangan saat itu, Perempuan itu, sepertinya dia lebih muda dari gua, sepertinya masih SMP. Wajahnya Putih-Mulus, Pipi tembem, dan mata sayu dengan pandangan hampir setengah kosong. Tingginya tidak lebih tinggi dari gua. dan rambutnya di kuncir. dan pada saat itu dia memakai Piyama. Iya, Piyama Tidur.

tersadar dari lamunan gua, gua langsung bertanya "berapa dan rasa apa?" sekali lagi. dan dia menjawab "Beli 5, campur aja..". kemudian ia menyodorkan selembar uang kertas bergambar Salah satu Pahlawan Indonesia yaitu Imam Bonjol. dan setelah itu gua mengambil uang tersebut sambil berkata "Sebentar ya..." lalu pergi melenggang ke dalam untuk mengambil pesanan itu.

Sembari gua menaruh susu kedele kedalam plastik, kepala gua tiba-tiba dipenuhi pertanyaan.
"Wih cantik tuh cewe, kok gua gak pernah liat ya? rumahnya dimana yak? kelas berapa yak? "
banyak pertanyaan yang terlintas. dan setelah gua selesai memasukan susu kedele ke dalam plastik.
dengan terburu buru gua langsung bergegas keluar rumah dan memberikan susu kedele pesanannya tersebut. kemudian kembali ke dalam rumah dan Mengintip dari Jendela dalam rumah.

dari jendela gua melihat dia pulang sendiri, dari pertemuan itu lah gua rajin menjaga warung susu kedele gua.

hari demi hari berlalu, dan gua masih menunggu berharap dia mampir membeli susu kedele lagi.
entah yang gua harapkan kehadirannya atau emang ngarep dia untuk membeli susu. mungkin dua duanya. pffft.

dan suatu hari, dia kembali lagi, dan membeli susu lagi. Dari sini muncul lah inisiatif untuk berkenalan. namun kalian tahu bahwa gua itu orangnya PENAKUT. gua pasrah dan akhirnya tidak bisa berkenalan.

hingga saat ini dia terkadang masih suka beli susu, tapi kalo ketemu gua jarang, soalnya terkadang yang jaga warung itu emak gua. Tapi sekarang gua mulai memperhatikan gerak geriknya, sepertinya rumah dia ada di RT sebelah, kita tetanggaan. tapi hingga sekarang gua masih belum tahu namanya. dan dimana rumahnya.

pfftttt....

Prananda S

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Posting Komentar